Glamping Gunung Pancar
Hi! Berhubung udah janji sama diri sendiri untuk rajin
nulis, jadilah hari ini saya nulis. Saya mau cerita sedikit tentang pengalaman
saya glamping tahun lalu di Gunung Pancar. Gunung Pancar letaknya di Kabupaten Bogor, tepatnya di Kecamatan Citereup.
Saya dan ketiga teman saya
berangkat dari derah Jakarta, lalu kami turun di stasiun Cilebut. Sesampainya di stasiun tersebut, kami
disambut oleh hujan yang cukup mendaramatis perjalan kami.
Lalu kami melanjutkan perjalanan dengan taksi online. Oiyaa, berhubung susah untuk mencari taksi online dari Gunung Pancar, kami meminta Bapak taksi online yang mengantar kami untuk menjemput kembali keesokan harinya dan.. syukurnya beliau berkenan. Yeay!
Lalu kami melanjutkan perjalanan dengan taksi online. Oiyaa, berhubung susah untuk mencari taksi online dari Gunung Pancar, kami meminta Bapak taksi online yang mengantar kami untuk menjemput kembali keesokan harinya dan.. syukurnya beliau berkenan. Yeay!
Saya lupa tepatnya pukul berapa sudah diperbolehkan untuk
check in, tapi kami tiba sekitar pukul dua. Guide menyambut kedatangan kami dan
menunjukan lokasi tenda kami. Kami langsung masuk tenda, meletakkan semua
barang bawaan, lalu tentunya.. berleyeh-leyeh.
Tahun 2017 harganya masih murah, sekitar 250k per orang untuk paket tenda dengan air bed. Sudah dapat makan malam dan sarapan plus difoto dengan kamera dari Mas Guidenya. Hahaha
Makan malam dan sarapan akan disiapkan untuk masing-masing
tenda, rasanya? Cukup enak kok, ya engga di bawah standarlah pokoknya. Naah untuk
makan malam kamu bisa membawa makanan untuk BBQan, mereka menyediakan alatnya. Waktu
itu kami membawa makanan sendiri untuk bakar-bakaran, biar lebih kerasa
atmosfer campingnya~
Letak tendanya di tengah-tengah hutan pinus, guidesnya
selalu siap sedia di tempat mereka. Jadi ga perlu parno walaupun di tengah
hutan. Oiya bagi yang muslim, tenang di sini disediakan mushola yang cukup
layak kok.
Esok paginya, kami bersiap untuk pergi dengan berjalan kaki
ke pemandian air panas. Perjalanannya cukup jauh, sukses bikin kaki pegel.
Tapi.. pemandian air panasnya jauh banget dari ekspektasi yang terbentuk karena
liat di google. Akhirnya kami langsung balik badan, pulang dengan perasaan hampa.
Untung di jalan ada penjual kelapa, kami beristirahat sejenak di sana sambil
menertawakan kehampaan. Hahaha
Sebelum pulang ke Jakarta, kami menyempatkan diri untuk
foto-foto di hutan pinus. Ternyata kala siang hari pengunjung hutan pinus ini ramai loh.
Secara keseluruhan sih oke untuk glamping di sini, tapi
sayang.. toiletnya tidak terlalu bersih dan airnya keruh. Untuk saya pribadi,
poin ini penting dan saya engga bisa mentoleransinya jadi kalau ditanya,
“apakah mau berkunjung kembali?” jawabanya sepertinya tidak. Lagi-lagi kembali
ke tingkat toleransi masing-masing yaa.
Saya sarankan datang glamping kalau sedang tidak musim hujan, waktu itu karena hujan tenda kami jadi becek dan kotor. Lalu heboh bersih-bersih. Haha
Sepulangnya dari Gunung Pancar, kami mampir untuk makan
siang di King Seafood. Kepiting asapnya super enak! Wajib dicoba! Enak bangeeet
yaampun sampai terharu :’) Eh omong-omong soal kepiting, kepiting soka di
Wirosableng 212, Gading dan di Sarang Kepiting, Kemayoran juga wajib dicoba
loh. Rasanya enak dan engga terlalu mahal.
Oh iya, saya menggunakan jasa carpenter outdoor, untuk
informasi biaya dan informasi lebih lengkapnya kamu bisa mengunjungi tautan
berikut: http://www.thecarpenteroutdoor.com.
Saya bukan tipe petualang dan tidak terlalu menyukai
kegiatan outdoor, jadi glamping sudah merupakan suatu pencapain. Huehehe.
Nanti next post, saya cerita pengalaman waktu glamping di Lodge Maribaya Bandung yaa!
Nanti next post, saya cerita pengalaman waktu glamping di Lodge Maribaya Bandung yaa!
Comments
Post a Comment